MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Naufal Rally Ramadhan 17114862
Noris Bennardo 18114015
Nursanti Mutiara 18114241
Nuzul Agung I 18114297
Rafa Nabila 18114729
Reynaldo Aleale 19114141
Ridha Afni O 19114281
Rivaldi Pranata S 19114690
Rizky Hadi 19114690
3KA13
Dosen :
Eel
Susilowati
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2016/2017
ABSTRAK
Makalah ini membahas dan menjelaskan tentang Soft
Computing dan Neural Network guna memberi informasi kepada
pembaca mengenai Soft Computing dan Neural Network. Neural Network
sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu memberikan
stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan output. Output diperoleh
dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di dalam otak manusia. Kemampuan
manusia dalam memproses informasi merupakan hasil kompleksitas proses di dalam
otak. Kekuatan komputasi yang luar biasa dari otak manusia ini merupakan
sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cabang ilmu kecerdasan buatan cukup luas, dan
erat kaitannya dengan disiplin ilmu yang lainnya. Hal ini bisa dilihat dari
berbagai aplikasi yang merupakan hasil kombinasi dari berbagai ilmu. Seperti
halnya yang ada pada peralatan medis yang berbentuk aplikasi. Sudah berkembang
bahwa aplikasi yang dibuat merupakan hasil perpaduan dari ilmu kecerdasan
buatan dan juga ilmu kedokteran atau lebih khusus lagi yaitu ilmu biologi.
Neural Network merupakan kategori ilmu Soft
Computing. Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia
yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan
output. Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di
dalam otak manusia. Kemampuan manusia dalam memproses informasi merupakan hasil
kompleksitas proses di dalam otak. Misalnya, yang terjadi pada anak-anak,
mereka mampu belajar untuk melakukan pengenalan meskipun mereka tidak
mengetahui algoritma apa yang digunakan. Kekuatan komputasi yang luar biasa dari
otak manusia ini merupakan sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu pengetahuan.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan Soft
Computing?
2.
Apakah yang dimaksud dengan
Neurall Network?
1.3. Tujuan
Memberi informasi mengenai Soft Computing dan Neurall Network
BAB II
ISI
2.1. Pengertian
Soft Computing
Soft Computing
merupakan inovasi baru dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang
memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan
belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Soft
Computing mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan,
ketidakpastian, dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dan dikendalikan
dengan mudah agar sesuai dengan realita (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992).
2.2. Metodologi-Metodologi
yang Digunakan Soft Computing
1.
Sistem Fuzzy (mengakomodasi
ketidaktepatan) : Logika Fuzzy (fuzzy logic)
2.
Jaringan Syaraf (menggunakan
pembelajaran) : Jaringan Syaraf Tiruan(neurall network)
3.
Evolutionary Computing (optimasi)
: Algoritma Genetika (Genetic Algorithms (GA))
2.3. Jaringan
Syaraf Tiruan (Neurall Network)
2.3.1.
Sejarah
Perkembangan ilmu Neural Network
sudah ada sejak tahun 1943 ketika Warren McCulloch dan Walter Pitts
memperkenalkan perhitungan model neural network yang pertama kalinya. Mereka
melakukan kombinasi beberapa processing unit sederhana bersama-sama yang
mampu memberikan peningkatan secara keseluruhan pada kekuatan komputasi.
Gambar 2.1 McCulloch & Pitts,
penemu pertama Neural Network
Hal ini dilanjutkan pada penelitian
yang dikerjakan oleh Rosenblatt pada tahun 1950, dimana dia berhasil menemukan
sebuah two-layer network, yang disebut sebagai perceptron.
Perceptron memungkinkan untuk pekerjaan klasifikasi pembelajaran tertentu
dengan penambahan bobot pada setiap koneksi antar-network.
Gambar 2.2 Perceptron
Keberhasilan perceptron dalam
pengklasifikasian pola tertentu ini tidak sepenuhnya sempurna, masih ditemukan
juga beberapa keterbatasan didalamnya. Perceptron tidak mampu untuk menyelesaikan
permasalahan XOR (exclusive-OR). Penilaian terhadap keterbatasan neural
network ini membuat penelitian di bidang ini sempat mati selama kurang lebih 15
tahun. Namun demikian, perceptron berhasil menjadi sebuah dasar untuk
penelitian-penelitian selanjutnya di bidang neural network. Pengkajian terhadap
neural network mulai berkembang lagi selanjutnya di awal tahun 1980-an. Para
peneliti banyak menemukan bidang interest baru pada domain ilmu neural network.
Penelitian terakhir diantaranya adalah mesin Boltzmann, jaringan Hopfield,
model pembelajaran kompetitif, multilayer network, dan teori model
resonansi adaptif.
Untuk saat ini, Neural Network sudah
dapat diterapkan pada beberapa task, diantaranya classification, recognition,
approximation, prediction, clusterization, memory simulation dan banyak
task-task berbeda yang lainnya, dimana jumlahnya semakin bertambah seiring
berjalannya waktu.
2.3.2.
Definisi Neurall Network
Neural Networks (Jaringan Saraf Tiruan) menurut Haykin [4]
didefinisikan sebagai berikut :
“Sebuah neural network (JST: Jaringan Saraf Tiruan) adalah prosesor yang terdistribusi paralel, terbuat dari unit-unit yang sederhana, dan memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan yang diperoleh secara eksperimental dan siap pakai untuk berbagai tujuan. Neural network ini meniru otak manusia dari sudut : 1) Pengetahuan diperoleh oleh network dari lingkungan, melalui suatu proses pembelajaran. 2) Kekuatan koneksi antar unit yang disebut synaptic weights,berfungsi untuk menyimpan pengetahuan yang telah diperoleh oleh jaringan tersebut.”
“Sebuah neural network (JST: Jaringan Saraf Tiruan) adalah prosesor yang terdistribusi paralel, terbuat dari unit-unit yang sederhana, dan memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan yang diperoleh secara eksperimental dan siap pakai untuk berbagai tujuan. Neural network ini meniru otak manusia dari sudut : 1) Pengetahuan diperoleh oleh network dari lingkungan, melalui suatu proses pembelajaran. 2) Kekuatan koneksi antar unit yang disebut synaptic weights,berfungsi untuk menyimpan pengetahuan yang telah diperoleh oleh jaringan tersebut.”
Secara sederhana, Jaringan Syaraf Tiruan adalah sebuah alat pemodelan data statistik
non-linier. Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memodelkan hubungan
yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
Menurut suatu teorema yang disebut "teorema penaksiran universal",
Jaringan Syaraf Tiruan dengan minimal sebuah lapis tersembunyi dengan fungsi
aktivasi non-linear dapat memodelkan seluruh fungsi terukur Boreal apapun dari
suatu dimensi ke dimensi lainnya.
2.3.3. Model Matematika Mc.Culloch dan Pitts
Pada tahun 1943, Mc.Culloch dan Pitts memperkenalkan model matematika
yang merupakan penyederhanaan dari struktur sel saraf yang sebenarnya (lihat
gambar 1).
Gambar 2 McCulloch & Pitts neuron model
Gambar 2
memperlihatkan bahwa sebuah neuron memiliki tiga komponen:
- synapse (w1 , w2 ,…,wn) T
- alat penambah (adder)
- fungsi aktifasi (f)
- synapse (w1 , w2 ,…,wn) T
- alat penambah (adder)
- fungsi aktifasi (f)
Korelasi antara
ketiga komponen ini dirumuskan pada persamaan (1).
Signal x berupa
vektor berdimensi n (x1 ,x2 ,…,xn)T akan
mengalami penguatan oleh synapse w (w1, w2 ,…,wn)T.
Selanjutnya akumulasi dari penguatan tersebut akan mengalami transformasi oleh
fungsi aktifasi f. Fungsi f ini akan
memonitor, bila akumulasi penguatan signal itu telah melebihi batas tertentu,
maka sel neuron yang semula berada dalam kondisi “0”, akan mengeluarkan signal
“1”. Berdasarkan nilai output tersebut (=y), sebuah neuron dapat berada dalam
dua status: “0” atau “1”. Neuron disebut dalam kondisi firing bila menghasilkan
output bernilai “1”.
Sebuah neurall
network dapat dianalisa dari dua sisi:
- bagaimana neuron-neuron tersebut dirangkaikan dalam suatu jaringan (arsitektur)
- bagaimana jaringan tersebut dilatih agar memberikan output sesuai dengan yang dikehendaki (algoritma pembelajaran). Algoritma pembelajaran ini menentukan cara bagaimana nilai penguatan yang optimal diperoleh secara otomatis.
- bagaimana neuron-neuron tersebut dirangkaikan dalam suatu jaringan (arsitektur)
- bagaimana jaringan tersebut dilatih agar memberikan output sesuai dengan yang dikehendaki (algoritma pembelajaran). Algoritma pembelajaran ini menentukan cara bagaimana nilai penguatan yang optimal diperoleh secara otomatis.
Berawal dari diperkenalkannya model matematika neuron oleh McCulloch
& Pitts, penelitian di bidang neural network berkembang cukup pesat, dan
mencapai puncak keemasan pertama pada era tahun 60, dan puncak kedua pada
pertengahan tahun 80-an. Penelitian dalam bidang ini, dapat dibagi dalam tiga
kategori:
1. Riset untuk meneliti proses informasi yang terjadi pada otak dan jaringan saraf. Tema ini merupakan porsi penelitian para ahli medis dan neuroscientist.
2. Penelitian teoritis untuk mendalami konsep dasar proses informasi pada otak. Kategori ini memerlukan ketajaman analisa matematika untuk menggali dasar-dasar teori dari proses tersebut.
3. Penelitian yang bertujuan memanfaatkan teori-teori yang telah ada untuk aplikasi. Dalam hal ini, perlu sekali memperhatikan tingkat akurasi sistem, dan menekan biaya serendah mungkin (low cost solution).
1. Riset untuk meneliti proses informasi yang terjadi pada otak dan jaringan saraf. Tema ini merupakan porsi penelitian para ahli medis dan neuroscientist.
2. Penelitian teoritis untuk mendalami konsep dasar proses informasi pada otak. Kategori ini memerlukan ketajaman analisa matematika untuk menggali dasar-dasar teori dari proses tersebut.
3. Penelitian yang bertujuan memanfaatkan teori-teori yang telah ada untuk aplikasi. Dalam hal ini, perlu sekali memperhatikan tingkat akurasi sistem, dan menekan biaya serendah mungkin (low cost solution).
Dewasa ini, neural
network telah diaplikasikan di berbagai bidang. Hal ini dikarenakan neural
network memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. Dapat memecahkan problema non-linear yang umum dijumpai di aplikasi
2. Kemampuan memberikan jawaban terhadap pattern yang belum pernah dipelajari (generalization)
3. Dapat secara otomatis mempelajari data numerik yang diajarkan pada jaringan tersebut.
1. Dapat memecahkan problema non-linear yang umum dijumpai di aplikasi
2. Kemampuan memberikan jawaban terhadap pattern yang belum pernah dipelajari (generalization)
3. Dapat secara otomatis mempelajari data numerik yang diajarkan pada jaringan tersebut.
2.3.4.
Lapisan Neurall Network
Istilah "jaringan" pada Jaringan Syaraf Tiruan merujuk pada
interkoneksi dari beberapa neuron yang diletakkan pada lapisan yang
berbeda. Secara umum, lapisan pada Jaringan Syaraf Tiruan dibagi menjadi tiga
bagian:
·
Lapis masukan (input layer) terdiri dari neuron yang menerima
data masukan dari variabel X. Semua neuron pada lapis ini dapat
terhubung ke neuron pada lapisan tersembunyi atau langsung ke lapisan
luaran jika jaringan tidak menggunakan lapisan tersembunyi.
·
Lapisan tersembunyi (hidden layer) terdiri dari neuron yang
menerima data dari lapisan masukan.
·
Lapisan luaran (output layer) terdiri dari neuron yang
menerima data dari lapisan tersembunyi atau langsung dari lapisan masukan yang
nilai luarannya melambangkan hasil kalkulasi dari X menjadi nilai Y.
Berdasarkan arsitekturnya, neural network dapat dikategorikan, antara
lain, single-layer neural network, multilayer neural network, recurrent neural
network dsb. Berbagai algoritma pembelajaran antara lain Hebb’s law, Delta
rule, Backpropagation algorithm, Self Organizing Feature Map, dsb.
2.3.5.
Fungsi Neurall Network
Fungsi
dari Neural Network diantaranya adalah:
1. Pengklasifikasian pola
2. Memetakan pola yang didapat dari
input ke dalam pola baru pada output
3. Penyimpan pola yang akan dipanggil
kembali
4. Memetakan pola-pola yang sejenis
5. Pengoptimasi permasalahan
6. Prediksi
2.3.6.
Proses Kerja Jaringan Syaraf Pada Otak Manusia
Ide dasar Neural Network dimulai dari otak manusia,
dimana otak memuat sekitar 1011 neuron. Neuron ini berfungsi
memproses setiap informasi yang masuk. Satu neuron memiliki 1 akson, dan
minimal 1 dendrit. Setiap sel syaraf terhubung dengan syaraf lain, jumlahnya
mencapai sekitar 104 sinapsis. Masing-masing sel itu saling
berinteraksi satu sama lain yang menghasilkan kemampuan tertentu pada kerja
otak manusia.
Gambar 2.3 Struktur Neuron pada otak
manusia
Dari
gambar di atas, bisa dilihat ada beberapa bagian dari otak manusia, yaitu:
1. Dendrit (Dendrites) berfungsi
untuk mengirimkan impuls yang diterima ke badan sel syaraf.
2. Akson (Axon) berfungsi untuk
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain
3. Sinapsis berfungsi sebagai unit
fungsional di antara dua sel syaraf.
Proses
yang terjadi pada otak manusia adalah:
Sebuah neuron menerima impuls dari neuron lain melalui
dendrit dan mengirimkan sinyal yang dihasilkan oleh badan sel melalui akson.
Akson dari sel syaraf ini bercabang-cabang dan berhubungan dengan dendrit dari
sel syaraf lain dengan cara mengirimkan impuls melalui sinapsis. Sinapsis
adalah unit fungsional antara 2 buah sel syaraf, misal A dan B, dimana yang
satu adalah serabut akson dari neuron A dan satunya lagi adalah dendrit dari
neuron B. Kekuatan sinapsis bisa menurun/meningkat tergantung seberapa besar
tingkat propagasi (penyiaran) sinyal yang diterimanya. Impuls-impuls sinyal
(informasi) akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu, yang
sering disebut dengan nilai ambang (threshold).
2.3.7. Struktur Neural
Network
Dari struktur neuron pada otak manusia, dan proses
kerja yang dijelaskan di atas, maka konsep dasar pembangunan neural network
buatan (Artificial Neural Network) terbentuk. Ide mendasar dari
Artificial Neural Network (ANN) adalah mengadopsi mekanisme berpikir sebuah
sistem atau aplikasi yang menyerupai otak manusia, baik untuk pemrosesan
berbagai sinyal elemen yang diterima, toleransi terhadap kesalahan/error,
dan juga parallel processing.
Gambar 2.4 Struktur ANN
Karakteristik dari ANN dilihat dari pola hubungan
antar neuron, metode penentuan bobot dari tiap koneksi, dan fungsi aktivasinya.
Gambar di atas menjelaskan struktur ANN secara mendasar, yang dalam
kenyataannya tidak hanya sederhana seperti itu.
1. Input, berfungsi seperti dendrite
2. Output, berfungsi seperti akson
3. Fungsi aktivasi, berfungsi seperti
sinapsis
Neural network dibangun dari banyak node/unit yang
dihubungkan oleh link secara langsung. Link dari unit yang satu ke unit yang
lainnya digunakan untuk melakukan propagasi aktivasi dari unit pertama ke unit
selanjutnya. Setiap link memiliki bobot numerik. Bobot ini menentukan kekuatan
serta penanda dari sebuah konektivitas.
Proses pada ANN dimulai dari input yang diterima oleh
neuron beserta dengan nilai bobot dari tiap-tiap input yang ada. Setelah masuk
ke dalam neuron, nilai input yang ada akan dijumlahkan oleh suatu fungsi
perambatan (summing function), yang bisa dilihat seperti pada di gambar
dengan lambang sigma (∑). Hasil penjumlahan akan diproses oleh fungsi aktivasi
setiap neuron, disini akan dibandingkan hasil penjumlahan dengan threshold
(nilai ambang) tertentu. Jika nilai melebihi threshold, maka aktivasi
neuron akan dibatalkan, sebaliknya, jika masih dibawah nilai threshold,
neuron akan diaktifkan. Setelah aktif, neuron akan mengirimkan nilai output
melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya.
Proses ini akan terus berulang pada input-input selanjutnya.
ANN terdiri dari banyak neuron di dalamnya.
Neuron-neuron ini akan dikelompokkan ke dalam beberapa layer. Neuron yang
terdapat pada tiap layer dihubungkan dengan neuron pada layer lainnya. Hal ini
tentunya tidak berlaku pada layer input dan output, tapi hanya layer yang
berada di antaranya. Informasi yang diterima di layer input dilanjutkan ke
layer-layer dalam ANN secara satu persatu hingga mencapai layer terakhir/layer
output. Layer yang terletak di antara input dan output disebut sebagai hidden
layer. Namun, tidak semua ANN memiliki hidden layer, ada juga yang hanya
terdapat layer input dan output saja.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Soft Computing merupakan inovasi
baru dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang memiliki keahlian seperti
manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja
lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan.
Jaringan Syaraf Tiruan
atau Neurall Network adalah sebuah alat pemodelan data statistik
non-linier. Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memodelkan hubungan
yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
Neural Network sudah ditemukan pada tahun 1943 oleh Warren McCulloch dan Walter Pitts, mereka memperkenalkan perhitungan model neural network yang pertama kalinya.
Mereka melakukan kombinasi beberapa processing unit sederhana
bersama-sama yang mampu memberikan peningkatan secara keseluruhan pada kekuatan
komputasi.
3.2.
Saran
Demikian
tulisan ini kami buat. Kami sadar akan banyaknya kekurangan dan banyaknya
kesalahan yang kami buat sehingga makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena kesempurnaan hanya milik tuhan YME. Kami juga membutuhkan kritik dan
saran agar bisa menjadikan motivasi bagi kami agar kedepan bisa lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada segala pihak yang telah membantu hingga makalah ini sapat kami
selesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
ilmukomputer.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar